Pages

Monday, July 14, 2014

Hobi Baru yang Sudah Lama?

Helloooow, rasa-rasanya karena lama tidak menulis, kemampuan menulisku jadi hilang. Padahal kelas 12 kemarin banyak hal seru yang bisa kubagi di blog, tapi kepadatan jadwal les menghambat itu semua, belum lagi hobi baruku yang sok selebriti di saat-saat mau UN, main kutek. Ya, kutek, pewarna kuku yang warnanya mampu membuatku tergila-gila untuk mengoleksinya, uuw. Entah bagaimana awal ceritanya aku bisa jatuh cinta dengan kuteks(halah), intinya Bapakku bilang itu mengganggu belajarku.

Mendekati UN, sekitar bulan Februari, aku pertama kali beli kutek online, dan itu harus satu pack isinya dua lusin. Kalap melihat warna-warna pelangi seperti nama barangnya 'Cherveen Rainbow', aku langsung beli. Begitu sampai, aaaaw semua warnanya cantik, langsung saja aku foto dan kukirim ke teman sebangku yang punya ketertarikan sama denganku, Afrina.

Besoknya, di sekolah banyak teman perempuan yang tahu kalau aku beli banyak kutek. Eh ternyata usut punya usut, Afrina nge-share foto kutek-kutekku ke path nya dengan caption 'Prima x_x'. Dari situ banyak yang nanya buat apa beli banyak, aku iseng aja jawab, sebagian mau kujual. Mendengar itu, teman-teman banyak yang mau beli. Ah dasar wanita, sama aja kita muehehe. Dari situlah otak bisnisku mulai bekerja, lumayan kan bisa buat beli kuteks lagi atau malah bisa beli peralatan
nail art yang aku ngebet-mau-beli-tapi-mahal.

Jadi begitulah ceritanya, sampai aku akhirnya jualan kutek dengan lebih murah dari pada di toko-toko aksesoris. Plus, aku jadi nail artist begginer dan di follow nail artist expert luar negeri!(cuma sedikit sih tapi expert loh, senangnya bukan main). Boleh yang mau lihat nail artku ada di instagram. Laluuuu, sampai akhirnya aku dapat nail art tools yang kuinginkan! Yuhuuuuw! Tapi akhirnya setelah UN selesai aku malah bosan, peralatan nail artku baru sekali kupakai dan kutek-kutekku berbalut debu karena tidak pernah dipakai lagi, sayang sekali. Makanya hari ini aku bersihkan semua dengan penuh kasih sayang, dan kutata sesuai warna.

nail art vintage roses ceritanya

para kutek berbaris dengan cantik setelah ditata ulang
*oh ya untuk daerah Cilegon atau mungkin Malang nantinya, yang mau pesan kuteks boleh follow twitterku yang ini kemarin sih kujual IDR 4000/pcs untuk yang 8 ml. Aku jual aseton tissue juga.

Setelah UN, kami kelas 12 disibukkan dengan persiapan acara perpisahan. Bukan hanya panitianya saja yang sibuk, tapi yang punya acara juga sibuk, terutama kaum perempuan. Aku sendiri juga sibuk, beli kain, buat design kebaya, cari penjahit, cari salon untuk dandannya nanti, cari sepatu, haduuuh. Mama nggak salah deh kasih aku julukan 'Miss Rempong'. Habis mau gimana lagi, yang lain juga sama ribetnya kok. Skip cerita tentang acara perpisahan ya.

Nah di sini awal mulanya hobi baruku yang kedua dan ketiga mungkin. Aku dan Cucu iseng cari-cari kosmetik buat perpisahan, tapi aku sih lebih tertarik ke lipstick. Kita ke hypermart, lihat tester lipstik, akhirnya mulai colak-colek deeh. Seru juga colek-colek lipstik di counter kosmetik, ini hobi baruku dan Cucu *eh ahaha. Di situ aku beli lipstick Pixy, harganya lupa, murah tapi. Aku suka banget, warnanya pink-merah, tapi dibibirku pink-peach gitu, sayangnya kurang pigmented(ceeesh, bahasa para blogger yang suka nge-review kosmetik katanya sih gitu, alias kurang keluar warnanya). Jadi aku putuskan untuk beli merk lain nanti.

Aku pun mulai baca review-review berbagai merk lipstik dan mulai mempelajarinya(ceess). Aku dapat pelajaran kalau warna lipstik yang sesuai untuk bibir gelap itu warna merah menengah, coklat menengah, dan ungu menengah(menengah=tidak gelap, tidak terang). Tetapi, aku baca juga, warna lipstik yang sesuai untuk jenis kulitku, ivory(menengah) itu oranye, pink tua, dan coklat muda. Aduh bingung mau beli warna apa. Sebelum akhirnya kuputuskan beli warna coklat, aku sudah hampir setiap hari mampir mal muter-muter sendirian lihat-lihat dan colek-colek lipstick tapi gak beli(ehe). Lipstick coklat yang kubeli itu Silky Girl, harganya juga murah. 

Waktu berjalan dan aku semakin gatal untuk mengoleksi lipstick warna lain, mungkin aku sempat terpikir untuk jadi lip-junkie(bahasa para blogger, semacam pengoleksi lipstik atau yang candu banget sama lipstick, kurang ngerti aku juga, tapi keren aja ahaha). Lalu aku iseng belanja onlen(lagi) tapi kali ini beli kosmetik merk lokal yang murah, Viva. Aku kalap beli banyak lipstik karena murah. Tapi sayang lipstik Viva membuat bibirku kering, tapi nggak ngelupas. Kering yang seperti itu bertahan sampai seminggu lebih, ganggu banget, jadi aku gak pakai lagi. Padahal warnanya pigmented.

Aku juga sempat kepikiran untuk membuat review lipstick yang kubeli, karena aku sendiri sangat berterima kasih dengan para blogger yang rajin mereview produk-produk kosmetik dan lainnya, jadi semacam ada pegangan sebelum beli. Ok postingan setelah ini akan ada review lipstick Viva. Selanjutnya mungkin ada lipstick dari Pixy, Silky Girl, Maybelline, dan Wardah. Kalau sempat mungkin aku juga kasih review beberapa lip care atau lip balm/gloss koleksiku, ada dari Oriflame, 
Maybelline, Nivea dan Lip Ice.

Oh ya waktu itu aku jalan-jalan lihat lipstik sama Afrina(teman sebangku, teman curhat gak jelas, si Nyai seniman, mama kucing, teman belanja, guru make up, dsb), dia melarang aku beli lipstik lagi. Katanya lipstikku udah terlalu banyak, belum lip balm/gloss, kan sayang keburu kadaluarsa, mending beli riasan untuk mata. Oh ok, Macing ada benarnya, tapi aku kan belum bisa merias wajah terutama bagian mata, baru bisa lipstikan aja u,u Ya tapi, hobiku yang satu ini harus dihentikan dulu. Tunggu reviewku aja yaaa~  xoxo

Viva lip gloss dan lipstick

Maybelline, Wardah, Pixy, Silky Girl

lip care

*sementara fotonya aja dulu yaa