Pages

Saturday, September 22, 2012

40 days :)

40 days? I have watched korean drama '49 days' and I like it a lot. But this '40 days' is different, and I don't know I like this or not. From 21st of September, until November, my Mom and Dad are not home. For 40 days they will be in Arab... to fullfill Allah command. We call it as 'naik haji'.

I am really glad, but on the other side I am a bit sad. I don't know how long 40 days is, especially without parents. I and my 2 sisters and brother must survive 40s days without Mom and Dad. Honestly, I am the older child but I am also spoiled. 

I never did anything by myself only, Mom always help me. I am not brave enough to walk alone without Mom or Dad. I can't finnish anything on the time without Mom or Dad help. When I am really sad, I always cry and come to Mom. When I am down, I always ask Dad for advice. And when I am in trouble, Mom and Dad always on my side.

Not only me, but also Sinta, Dio, and Nindya, they always need Mom and Dad help. But for 40 days, we should be more independent. We only four, and Mom ask one helper to acompany us. My grandma have not be able to come yet, but she sure would. So, four of us must be able to survive. And I am trying to become more mature :)

Friday, September 7, 2012

Nindya birthday present

senangnyaaa

lucuuu

tas pandaaa

Happy birthday my lovely sisteeer, Nindyaa :) This is just a little thing from your oldest-cutest-kindest-most beautifull sister hehe :*

Sunday, September 2, 2012

Kandidat paling cantik :)

Pagi ini alhamdulillah aku bangun dengan perasaan yang luar biasa, ya aku merasa cantik pagi ini, alhamdulillah :)

Untuk judul postingan ini, bukannya aku sok atau apa, tapi ini sekedar untuk menghibur diri sendiri. Pasalnya kata 'paling cantik' di sini itu karena memang aku satu-satunya kandidat yang memakai rok, dari dua kandidat yang lain. 

Tanggal 1 September 2012, sepulang sekolah, ekskul HISPETIKA ada kegiatan pemilihan ketua baru. Semua anggota dari kelas x, xi, dan xii berkumpul di ruang audio visual. Sebelumnya, tanggal 30 Agustus 2012 kemarin, ada wawancara untuk beberapa anak kelas xi, ya itu wawancara yang berpengaruh untuk pemilihan ketua.

Sebelum acara dimulai, disiapkan 3 kursi menghadap ke pada audience, semua orang langsung punya kesimpulan  kalau kandidatnya ada tiga. Ya ini berbeda jauuuh dari tahun kemarin, karena tahun kemarin ada 7 kandidat. Lalu setelah pembukaan, Kak Novi menyebutkan ketiga kandidat secara random, dan namaku disebut pertama. Suatu kehormatan sekali, karena aku bisa memilih duluan ketiga kursi yang ada di depan haha. Dan sudah kutebak, dua kandidat lainnya adalah laki-laki. 

Yah jujur, aku memang ingin jadi ketua, tapi aku sempat bimbang, risau, dan galau, karena aku sadar aku perempuan, dan aku takut, karena agamaku bilang 'selama masih ada laki-laki, pemimpin yang baik adalah laki-laki', tapi kakak kelas bilang 'gimana kalau laki-lakinya males-malesan, kamu mau dia yg jadi ketua?'. Jadi ceritanya aku spontan jawab 'enggak'. Dan kakak kelas mengulang pertanyaan pertama, 'jadi kamu mau jadi ketua?' dan spontan lagi aku jawab, 'mau'. Yap cukup cerita kebodohanku dalam acara wawancara.

Malam sebelum tanggal 1 September, aku bimbang, risau dan galau akut. Hati kecilku bilang 'mau' tapi jiwa ragaku sendiri gak yakin, apa aku bisa? Lalu akhirnya atas saran Frida, aku browsing tentang sholat istikharah. Aku gak bisa semua doanya*setelah shalat*, tapi aku sedikit bisa doa pentingnya, itupun dalam bahasa Indonesia. Dan malamnya aku gak mimpi apa-apa, memang di situ bilang jawabannya gak selalu lewat mimpi, karena mimpi bisa datang dari Allah, hati kecil, dan setan. Jawabannya ada ketika kita dihadapkan pada pilihan itu, bila terasa sulit atau banyak halangannya, berarti Allah tidak meridhoi kita di situ, dan sebaliknya.

Pada saat acara pemilihan ketua berlangsung, jangtungku berdetak gak karuan, dan kakiku dingin*karena memang paling dekat AC. Dalam acara seperti ini aku sudah tahu kalau bakal ada banyaaak pertanyaan yang harus dijawab dengan jawaban yang harus membuat kagum sejuta umat, dan semacam berdebat. Yah, alhamdulillah sekali pertanyaannya bukan pengetahuan umum.

Pertanyaan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya sampai tak terhitung diajukan kepada kami bertiga. Dan jawabanku itu yang paling worse. Sempat beberapa kali aku lupa dengan jawaban yang sudah kusiapkan*menjawabnya bergantian. Dan sialnya kadang setiap ada pertanyaan sulit, sering kali mereka menggunakan istilah 'ladies first', sedangkan pertanyaan yang aku sudah gatal ingin menjawab, malah dapat giliran terakhir dan aku sudah lupa. 

Sempat juga aku salah mengerti pertanyaan yang diajukan. Dan sering sekali aku menjawab melantur kemana-mana, padahal aku tahu itu pertanyaan simple. Seperti saat ditanya 'kelebihan dan kekurang kamu'. Aku tahu kelebihan dan kekurangan di situ maksudnya dalah yang berhubungan dengan pribadi atau sifat, tapi aku malah menjawab yang berhubungan dengan bakat, seperti menulis, menggambar dsb, hahaha bodohnya dirikuu haha.

Yah dari situ aku sudah tahu kalau mungkin aku gak diridhoi oleh Allah untuk jadi ketua. Di setiap kesempatan aku shalawatan, dan ngobrol sama audience yang paling dekat dari kursiku. Alasannya ya, aku mengurangi rasa tegang dan agar aku gak terlihat apa yaah, terlihat tegar mungkin. Mendekati terakhir, ada pertanyaan, 'kalau misalkan kalian gak terpilih sebagai ketua, sikap kalian gimana? apa jadi males-malesan sama hispet atau malah mau keluar?'. 

Tiba-tiba aku ingat kata-kata Bapak dan aku baru ingat kalau sore ini Bapak mau berangkat ke Bandara. Untuk sepuluh hari kedepan Bapak ada di Jepang dan sedihnya aku gak dadah-dadah ke Bapak. Aku dapat giliran terakhir menjawab, dan jawabanku, 'kata Bapak saya, kalau bisa megang jabatan memang bagus, tapi kalau gak, kita tetep bisa jadi anggota yang aktif'.

Selesai berbagai sesi pertanyaan, audience harus menentukan pilihannya, para kandidat disuruh keluar ditemani ketua yang sekarang, Kak Manda. Sebelum keluar aku minta izin ngambil hape yang kutinggal di kursi audience, sempet gak dibolehin sih, tapi aku bilang mau izin pulang sore, dan boleh. Akhirnya aku sms Bapak, smsnya agak mellow, karena aku jarang bilang 'hati-hati ke bapak' *duuh pengen nangis. Aku juga bilang lagi pemilihan ketua, doain yang tebaik yah. Terus dibales ada emote ({}) haha.

Langsung saja pada akhirnya yang terpilih jadi ketua dan wakilnya adalah laki-laki yang berpotensi, subhanAllah, luar biasa sekali yah hasilnya. Semuanya senang dan puas dengan hasilnya, dan kakak kelas pada bilang 'Primaa jangan berkecil hati yah'. Eh? Siapa yang berkecil hati? Aku senang kok, malah legaaa banget. Alhamdulillah, ini jawaban shalat istikharah ku :)

Tapi jujur, entah kenapa aku mau nangis, padahal aku gak sedih. Tapi rasanya tuh apa yaah, susah dijelaskan dengan kata-kata. Tapi aku gak mau ada yang salah paham, jadi aku kuat dong nahan pas pulangnya, harus jadi wanita tegar dong :)

Sampai rumah, baru deh tumpah haha. Begitu pulang meluk mama, dan tanpa ngomong apa-apa lari ke kamar mandi deh. Tempat yang paling pas buat orang cengeng. Di sana aku nangis sambil mikir kenapa nangis yah? Duuh cengeng banget deh, orang cengeng gak pantes jadi ketua. Terus ngaca, dan ngomong sendiri, 'subhanAllah, Rima cantik banget, hari ini paling cantik, subhanAllah' begitu berulang-ulang. Keluar kamar mandi juga ngaca lagi, dan begitu terus haha.

Hari itu aku senang sekali, setidaknya impianku bisa duduk jadi kandidat ketua baru tercapai. Impianku menjawab berbagai pertanyaan tercapai. Dan impianku untuk jadi orang yang ikhlas tercapai, alhamdulillah. Aku gak tahu, menjadi kandidat yang paling cantik itu suatu kebanggaan atau justru suatu hal yang memalukan. Tapi aku senang, karena sudah diatur oleh Allah. Akhirnya pagi ini aku merasa legaaaa, dan entah kenapa tetap merasa cantik, dan semoga terus begituuu :)